Tim Prima Tani Kabupaten Agam melaksakan demplot dan percobaan tanaman jagung di Nagari Panampuang, kec IV angkat dengan melibatkan kelompok tani Maju Terus dan PPL Nagari Panampuang Warnerim Sp.
Latar belakang kegiatan ini adalah karena Panampuang sebagai salah satu sentra produksi jagung dipandang perlu untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas jagung sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani.
Untuk itu mewujudkan semua itu salah satu kegiatan Prima Tani Kab Agam yang berada di Panampuang mengadakan semacam percontohan sekaligus demplot penanaman berbagai jenis bibit Jagung guna untuk mendapatkan hasil rekomendasi tata cara dan bibit yang cocok untuk nagari Panampuang.
“Kegiatan ini dinamakan dengan Koleksi jagung rebus Sumatera Barat dan sebagai pembanding didatangkan juga bibit dari beberapa daerah di Sumbar dan satunya dari Jawa yakni jagung manis. Terdiri dari enam varitas yakni jagung hibrida N35 yang biasa dipakai oleh petani Saliang Paung untuk jagung rebus, Dupon juga spesial untuk jagung rebus karna sangat manisnya, dan selanjutnya sebagai pembanding kita datangkan jagung lokal sebagai pembangding yakni yang pertama dari Gadut Bukittinggi, kedua dari Rambatan Batusangkar, ketiga Jagung Lubuk Alung, dan terakhir jagung Panampuang.” Jelas Ir Asril Sahar kepada Tabloid Pertanian Suara AFTA yang melihat langsung kegiatan penanaman perdana tanaman jagung tersebut.
Kegitan tersebut dihadiri oleh Tim Prima Tani Yakni, Ir Asril Sahar, Syafrizal, dan Yanofi Hendri, serta Warnerim PPL nagari Panampuang, dan Pengurus Kelompok Tani Maju Terus Dengan ketuanya Bujang Suhendri.
Lebih jauh Asril menerangkan “ Dalam kegitan ini kita mencoba membuat tiga perlakuan pemupukan, yang pertama yakni sesuai dengan paket rekomendasi yang diberikan oleh produsen jagung, yang kedua kita berikan pemupukan kimia setengah rekomendasi dan ditambah dengankompos kotoran ternak, dan perlakuan yang ke tiga yakni menurut dengan kebiasaan petani setempat. Dan nanti akan sama-sama kita lihat bagaimna hasilnya dan yang terbaik akan kita jadikan acuan dan rekomendasi tatacara dan pembibitan yang cocok.”
Dalam proses pembentukan buah biasanya tanaman jagungm akan terjadi perkawinan silang, masalanya adalah ketika enam varitas yang ditanam disatu lahan kemudian terjadi perkawinan silang apakah ini tidak akan mempengaruhi terhadap mutu, rasa dan kualiatas jagung demplot. Dijelaskan oleh Asril “ Memang benar pada tanaman jagung dengan bantuan angin akan terjadi perkawinan silang namun sejauh ini menurut hasil penelitian bahwa untuk kualitas produksi jagung tidak dipengaruhi oleh hasil perkawinan silang tersebut, namun pengarunhnya akan terlihat apabila buah jagung tadi dijadikan bibit maka akan terjadi pertumbuhan yang berbeda karna telah mengalami percampuran dengan varitas lainya.”
“Adanya kegiatan ini sekaligus kita harapkan hasil yang maksimal guna untuk dapat dijadikan acuan oleh petani sekitar” kata Asrir mengahiri penjelasannya pada Suara afta. (dna)