Minggu, 19 Juli 2009

45 Kelompok Tani Terima Insentif Pertanian Organik


Sebanyak 45 Kelompok Tani (KT)/Operator Pertanian Organik di Sumatera Barat telah menikmati insentif pengembangan pertanian organik yang mereka lakukan. Total rupiah yang mereka terima sebanyak 140,1 juta rupiah dengan luas lahan pertanian organic keseluruhan 176 , 15 Ha.

Menurut Koordinator Satgas Organik Ir. Syaiful kepada Tabloid Pertanian Suara AFTA, baru-baru ini menyatakan , insentif yang diterima petani tersebut merupakan bagian program Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura untuk mendorong pengembangan pertanian organik di Sumatera Barat. Pada tahun 2008 ini, katanya, Dipertahor Sumbar telah menganggarkan dana insentif sebesar Rp 250 juta buat petani atau kelompok tani yang telah menerapkan pertanian organik.

Disebutkan, dengan anggaran sebesar Rp 250 juta rupiah, maka jumlah komoditi organik yang dapat diberi insentif berjumlah 1000 ton. Soalnya, besarnya insentif yang diberikan kepada petani-petani organi yang telah menghasilkan komoditi organik sebesar Rp 250 /Kg. “Bila dana insentif yang diterima petani sebesar 140,1 juta, maka jumlah komoditi organik yang telah dihasilkan berjumlah 560,7 ton atau lebih dari separoh dari anggaran yang telah disediakan,” ucapnya.

Dia menyatakan, dari petani atau kelompok tani yang menerima insentif tersebut,
lima kelompok tani berasal dari kelompok tani yang mengembangkan padi organik. Enam kelompok itu adalah Kelompok Tani Tigo Alua Saiyo, Kelompok Tani Kubota, Kelompok Tani Sumin I, Kelompok Tani Indah Saiyo, Kelompok Tani Karya Sejati, dan Kelompok Tani Sadalako Saiyo Sakato. Dari enam kelompok ini, penerima insentif terbesar adalah Kelompok Tani Tigo Alue Saiyo yang menerima insentif sebesar 16.1 juta rupiah. Keseluruhan, luas areal padi yangmenerima pertanian organik berjulah sebanyak 80,95 Ha.

Selain petani padi, penerima insentif itu juga berasal dari petani atau kelompok tani buaha-buahan dan Sayuran-sayuran. Secara keseluruhan luas areal sayuran dan buahan yang mendapat insentif tersebut sebanyak 46, 85 Ha. Untuk kelompok ini,penerima insentif terbesar adalah Irwandi yang menghasilkan Buah Sawo dengan nilai insentif 14,6 juta rupiah.

Demplot Padi Organik
Disamping memberikan insentif untuk mereka yang mengembangkan pertanian organik, untuk mendorong pertanian organik, khususnya tanaman padi, pada tahun 2008 ini dipertahor Sumbar juga membuat demplot-demplot padi organik. Pada tahun ini ada 6 unit demplot padi organik yang dipadukan dengan Sistim Padi Tanam Sabatang.

Keenam unit tersebut ditempatkan di enam kelompok tani yakni; KT Karya Sajati , Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat; KT Karya Sago, Nagari Situjuah Gadang, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten 50 Kota; KT Ampans Sasaok, Nagari Tanjuang Sani, Kecamatan Tanjuang Raya, Kabupaten Agam; KT Sadalako Saiyo Sakato, Nagari Guguak, Kecamatan 2 x 11 Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman dan KT Jamiatun Mubarata, Nagari IV Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan.

Dua diantara lima kelompok yang mendapatkan demplot padi organi tersebut kini telah panen. Dua kelompok itu adalah KT Sadalako Saiyo Sakato dengan hasil ubinannya mencapai 7,2 ton perhektar dan KT. Rawang Talao dengan hasil ubinan 6,8 ton perhektar. Dua kelompok ini juga telah menikmati insentif pengembangan pertanian organik . KT Sadalako Saiyo Sakato menerima sebesar 5.6 juta rupiah dan KT Rawang Saiyo sebesar 1,5 juta rupiah. ****

Tidak ada komentar:

Obrolan

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x