Gebyar singkatan Gerakan budidaya gaharu sumatera barat yang diprakarsai oleh DR. Poempida Hidayatulloh Caleg DPR RI nomor urut satu dari partai GOLKAR melakukan suatu terobosan baru guna tingkatkan pendapatan petani sumatera barat.
Poempida pada tabloid pertanian suara AFTA di ruang kerjanya, mengatakan Gebyar merupakan salah satu lembaga yang dibentuk tepatnya pada tanggal sembilan belas januari dua ribu sembilan.
Jelas Poempida lagi, maksud dan tujuan Gebyar, berusaha dalam bidang pengembangan Budidaya dan Industri gaharu guna memberdayakan, meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan masyarakat minang kabau. Terutama sekali, dengan adanya gerakan Budidaya gaharu. Kita dapat menekan efek rumah kaca yang dapat menimbulkan Pemanasan global dan dapat menyumbangkan oksigen bagi Propinsi Sumbar dan wilayah sekitar. “Kalau tidak sekarang, kapan lagi kita menyelamatkan dunia ini dari ancaman Global Warning”. Demikian ungkapnya
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut. Gebyar melaksanakan kegiatan, penyediaan bibit gaharu unggul asli di sumatera barat. Kemudian melakukan alih teknologi produksi gaharu melalui teknik inokulasi, lalu pengembangan industri penyulingan minyak gaharu dan aneka ragam industri komodiiti gaharu lainnya dan melakukan sosialisasi budidaya gaharu yang berbasiskan masyarakat minangkabau.
Tidak hanya sekedar bicara saja tutur Poempida, di awal februari lalu kita telah mendatangkan tiga puluh ribu bibit gaharu siap edar dan menyusul dua puluh ribu batang lagi, yang direncanakan di bulan maret ini akan didistribusikan pada masyarakat Sumatera Barat.
Pada tahap awal, jelas poempida. Akan meliputi di beberapa wilayah diataranya Dharmasraya, sijunjung, Solok selatan, Tanah datar, Pesisirselatan, serta yang lainnya akan menyusul. Untuk pelaksanaan dilapangan nantinya akan dilakukan oleh Tim Gebyar yang ketuai oleh Ir. P.S. Pelawi.
Fadli Rustam, STP wakil ketua Gebyar mengungakapkan melalui tulisannya. GEBYAR Sumbar (Gerakan Budidaya Gaharu Propinsi Sumatera Barat) yang di prakarsai oleh anak-anak muda di Ranah Minang yang di dukung oleh Dr. Poempida Hidayatullah yang punya komitmen untuk pengentasan kemiskinan di Propinsi Sumbar. Kegiatan GEBYAR Sumbar untuk tahap awal dilaksanakan pada 8 Kabupaten dan Kota di Sumbar dengan jumlah sebaran bibit yang akan di bagikan adalah 50.000 batang.
Sasaran yang di tuju dari gerakan ini adalah masyarakat tidak mampu, Kelompok Tani, Kelompok PKK, Majelis Taklim, Karang Taruna, Masjid dan Surau, yang mana rencananya setiap Rumah Tangga/ Perorangan, Masjid dan Surau serta lainnya akan mendapatkan sebanyak 5 batang.
Program GEBYAR Sumbar ini sendiri adalah program jangka panjang yang mana setelah bibit di bagikan, perawatan dan pengawasan tetap di lakukan oleh GEBYAR Sumbar dan masyarakat penerima bibit. Termasuk juga pemasaran hasil. Program GEBYAR Sumbar ini mengarah kepada optimalisasi lahan pekarangan untuk tabungan masa depan.
Untuk mempercepat proses memanen, setiap bibit Gaharu umur 4 tahun akan di suntikkan inokulum dan pada saat umur 8 tahun tanaman sudah bisa panen. Tumbuhan Gaharu mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Program ini sangat membantu karena setiap batang Gaharu yang di panen pada umur 8 tahun telah bisa menghasilkan nilai ekonomi Rp 20.000.000 per batang dengan 5 Batang / KK maka masyarakat akan punya tabungan masa depan keluarga 5 x Rp 20.000.000 = Rp 100.000.000.
GEBYAR Sumbar akan melaksanakan kegiatannya secara kontiniu dan akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain yang mempunyai komitmen yang sama dalam mengentaskan kemiskinan di Sumatera barat.
Jelas Fadli lagi, Tanaman Gaharu ( Aquilira Malacensis), salah satu jenis tumbuhan hutan. Tumbuhan ini yang diambil adalah bagian gubal yang mempunyai bau aromatic spesifik yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Bagian tumbuhan ini menghasilkan bahan kayu dengan jenis Gubal, Kamendangan dan Abu.
Manfaat tumbuhan Gaharu sangat banyak. Disamping penghasil aromatic, bisa juga untuk obat-obatan herbal, minyak atsiri, minuman dan produk lain.
Negara yang banyak mengkonsumsi Gaharu adalah Arab, China, Thailand, dan India . Disamping itu seluruh agama dan kepercayaan yang ada didunia ini menggunakan hasil olahan dari tumbuhan Gaharu untuk ritual keagamaan.
Selain itu, menurut peneliti gaharu Sumarna pada tahun dua ribu dua, Aquilaria yang menghasilkan Gaharu yang khas sangat disukai oleh masyarakat Timur Tengah, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yaman, Oman, Daratan Cina, korea, dan Jepang yang dibutuhkan sebagai obat-obatan. Menurut Asosiasi Eksportir Gaharu Indonesia (ASGARIN) negara negara Eropa dan India telah memanfaatkan gaharu sebagai pengobatan tumor dan kanker .
Untuk Pemasaran, Poempida menambahkan. Tidak ada yang diragukan lagi, saya bersama teman – teman telah melihat pasar gaharu ini baik di dalam negeri maupun luar negeri serta telah menjalin kominikasi yang baik untuk pelaksanaan pemasaran lebih lanjut.
Fadli menambahkan, Dengan adanya program GEBYAR Sumbar sangat membantu dalam menyangga kebutuhan dunia terhadap kebutuhan hasil gaharu untuk masa depan. Dengan berkelanjutannya program ini di sumatera barat tentu saja akan menambah income masyarakat sumatera barat secara langsung. Demikian Ungkap Fadli.
Ir. Jonner Sitomorang, Tenaga Ahli Gebyar mengatakan, Bibit gaharu yang nantinya akan dibagikan pada masyarakat merupakan bibit unggul yang kemudian diinokulasi dengan inokulan unggul. Inokulasi ini telah saya lakukan penelitian bertahun-tahun dan telah diujicobakan di beberapa demplot kebun gaharu di kabupaten sijunjung maupun di beberapa wilayah diindonesia seperti Irian Jaya, Kalimantan dan lainnya. Khusus untuk Sumatera Barat saya beri nama inokulan tersebut gaharu baringin.
Ernofri merupakan Kepala Bidang Pengelolaan Kehutanan Kabupaten Sijunjung mengatakan, Hasil inokulum yang ditemukan oleh Jonner, peneliti gaharu yang berasal dari IPB, Terbukti mampu tingkatkan produksi gaharu. Tidak hanya itu saja, Cukup menunggu satu tahun saja gaharu hasil inokulum jonner sudah bisa dipanen.
Datuak Abu nawas merupakan salah satu petani yang telah berhasil mengembangkan gaharu, berlokasi di jorong taratak batuang nagari padang laweh kecamatan koto 7 kabupaten sijunjung. Mengatakan pada tabloid Pertanian Suara AFTA Pada akhir tahun dua ribu tujuh lalu, bersama Dinas Kehutanan yang didampingi bapak M. Manurung pendamping teknis kelompok tani. Telah memanfaatkan inokulasi dari bapak Jonner, hasilnya sekarang saya bisa meningkatkan produksi gaharu. Hasilnya Alhamdulillah produksinya meningkat.
DR. Poempida Hidayatulloh mengatakan, Sektor pertanian merupakan salah satu faktor penggerak ekonomi kerakyatan. Maka dari itu, Mari kita bersama membangun Negeri Ranah Minang ini dengan langkah konkrit dan dirasakan secara langsung oleh masayarakat.
Bersamaan dengan itu DR. Poempida, mengajak dan menghimbau kepada masyarakat minangkabau Propinsi Sumbar terutama bagi wilayah Padang, Solok Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Dharmasraya, Mentawai, Pesisr selatan yang berkeinginan untuk membudidayakan gaharu, agar menyurati Posko Kesekretariatan Gebyar yang diketuai oleh bapak Ir. PS. Pelawi dengan melapirkan nama calon penerima yang disertai alamat atau bisa juga melampirkan foto copi KTP. Untuk informasi lebih lanjut bisa juga hubungi sekretaris Gebyar Anton wardani dengan HP 085263610120>>>Anton WD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar