Selasa, 24 Maret 2009

Ribuan Ekor Unggas di Kapur IX terserang Flu Burung


90.960 ekor Unggas Terjangkit Flu Burung di Kec. Kapur IX Kab. 50 Kota. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Sumatera Barat Ir. Edwardi. MM baru – baru ini di ruang kerjanya.

Menurut Edwardi, ada sekitar 936 kepala keluarga pemilik unggas yang menjadi korban dari keganasan Flu Burung. Terdapat 2600 ekor ayam pedaging yang terserang, kemudian itik 8.560 ekor, disusul dengan ayam buras sebesar 99.800 ekor. “Total keseluruhan yang terserang penyakit flu burung di Kec. Kapu IX Kab. 50 kota sebesar 190.960 eko,” tutur Ir. Edwardi. MM

Dibanding tahun 2007, jumlah unggas yang terserang memang lebih besar. Pada 2007 t kasus positif flu burung sebesar 20.077 ekor.Namun demikian usaha penanggulangan yang dilakukan juga lebih keras. Diantara melalui vaksinasi dan memberikan bantuan desinfektan.

Realisasi penanggulangan penyakit flu burung tahun 2007 di kabupaten dan kota Propinsi sumatera barat adalah sebagai berikut
Tahun Kasus positif (ekor) Alokasi vaksin (dosis) Realisasi vaksin (dosis) Desinfektan (liter) Realisasi desinfektan (liter)
2007 20.077 1.000.000 1.671.108 1.620 2.247
Sumber; Statistik Peternakan Propinsi sumatera barat tahun 2007

Namun ungkap Ir. Edwardi lagi, berkat kerjasama yang baik dengan Petugas Dinas Peternakan dilapangan serta masyarakat yang telah mengetahui teknis pemberantasan dan pengendalian penyakit flu burung. Kasus Flu burung di Kecamatan Kapu IX telah diberantas dengan cepat dan tidak meluas hingga ke daerah lain.

Adapun sebab datangnya penyakit Flu Burung ke Kecamatan Kapu IX Kabupaten Lima Puluh Kota belum dapat dipastikan, hal ini dikarenakan tidak adanya pengawasan yang dilakukan dalam transportasi unggas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kebutuhan pasar dan transaksi jual beli yang berlaku. Dinas Peternakan Tidak memiliki kewenangan dalam hal ini. Tutur Ir Edwardi. MM

Ir. Edwardi menjelaskan, dalam penanganan kasus flu burung di sumatera Barat, hal – hal yang dilakukan yaitu: melakukan sosialisasi, dan hal ini didukung dengan terdapatnya 114 PDSR yang tersebar di Sumatera Barat yang bertugas dalam penanganan Flu Burung secara cepat. Sehingga kasus Flu Burung yang terjadi di Sumbar dapat di tindak secara cepat dan tepat.

Tindakannya yaitu membuat daerah tertutup dengan cara disemprot, oleh dinas peternakan kabupaten dan kota selama 21 hari. Hal ini tentu saja tidak dapat dijalankan dengan baik tanpa bantuan pengawasan dari masyarakat dalam penanggulan kasus Flu Burung yang terjadi di Sumatera Barat. Tapi yang utama dalam pengendalian penyakit ini adalah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Tambah Ir. Edwardi
Tidak hanya itu saja. Diperlukan juga tindakan pengawasan dengan jalan pengambilan semplimen darah di daerah Sumbar untuk kemudian membuat peta penyebaran lokasi yang pernah terjangkit kasus flu burung dan setelah itu melakukan vaksinasi. Tutur Ir. Edwardi, MM

Ir. Edwardi menghimbau kepada para peternak unggas maupun konsumen unggas agar tidak panik dengan kasus flu burung yang terjadi Kec. Kapu IX Kab. 50 kota. Karna dari dinas peternakan telah melakukan tidakan penanganan. Bagi peternak unggas yang menemukan keganjilan pada unggasnya, agar segera melaporkan hal ini ke Petugas Dinas Peternakan terdekat untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.

Salah satu cara yang dapat ditempuh warga pemilik unggas yang merasa unggasnya telah terjangkit kasus Flu Burung adalah dengan cara pemusnahan dan pembumi hangusan dengan teknik membakar.Tutur Ir. Edwardi.

Warga tidak akan dirugikan dengan cara pembumi hangusan ini, karna nantinya akan diberikan ganti rugi kepada pemilik unggas tersebut sebesar Rp 10.000 / ekor yang uangnya diambilkan dari APBN Tambah Ir. Edwardi. MM

Berikut wawascara Tabloid Pertanian Suara AFTA dengan Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Ir. Edwardi mengenai Flu Burung dan Prospek pengembangan ternak unggas di Sumatera Barat.

Apa itu flu burung?
Flu burung (Avian Influenza) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Influenza. Biasanya Virus Flu burung menyerang hewan yang berjenis unggas seperti ayam, bebek dan burung.

Gejala yang terlihat pada hewan unggas jika sudah terkena dengan virus flu burung yaitu memiliki ciri pertama, diare dan kematian tinggi dalam waktu singkat. Kedua, jengger dan piar bewarna biru serta tiga, terjadinya pendarahan bawah kulit pada daerah dada.

Pencegahan?
Untuk pencegahan virus flu burung ini. Dapat ditempuh dengan pertama, Jika menemukan unggas mati mendadak tanpa gejala sakit, maka segera laporkan kepada petugas kesehatan hewan atau peternakan terdekat.
Kedua, Jagalah selalu kebersihan kandang dengan menggunakan sabun/detergen atau melakukan penyemprotan desinfektan.
Ketiga, Pisahkan kandang ayam serta kandang itik.
Keempat, Jauhkan kandang unggas dengan rumah atau pemukiman minimal 10m.
Kelima, Lakukan vaksinasi ternak unggas melalui Petugas Kesehatan Hewan atau Dinas Peternakan terdekat.

Tindakan bila unggas mati secara mendadak?
Bila terdapat unggas mati secara mendadak, maka jangan sentuh unggas mati itu tanpa menggunakan pelindung tangan. Jika hal ini sudah dilakukan maka segera laporkan kejadian unggas yang mati mendadak tersebut ke petugas terdekat.

Tindakan selanjutnya yaitu, bakar dan kubur bangkai unggas yang telah mati itu, dan jangan buang ke selokan atau sungai, karena hal ini dapat membahayakan warga atau hewan yang terdapat di daerah hilir.

Unggas yang mati atau sakit akibat virus flu burung ini, jangan diperjual belikan atau dikonsumsi. Karena dapat membahayakan kesehatan.
Setelah itu, maka kosongkan kandang selama 3 minggu sebelum diisi kembali.

Untuk mencegah penularan virus flu burung ke manusia .
Untuk mencegah penularan Virus Flu Burung ke Manusia maka hal yang perlu di perhatikan setelah menyentuh unggas yang sakit atau mati yaitu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dengan air yang mengalir.
Beli dan konsumsilah unggas yang sehat, jangan makan hewan yang mati akibat berpenyakit. Kemudian, masaklah daging dan telur unggas hingga matang.

Sebagai catatan, Flu Burung atau Avian Influenza tidak menular melalui daging dan telur unggas. Daging dan telur unggas perlu untuk kesehatan dan kecerdasan anak bangsa.

Apakah Bisnis peternakan unggas masih eksis di Sumatera Barat?
Berdasarkan data Statistik Peternakan Propinsi Sumatera Barat, menunjukkan bahwa Sumatera Barat berada pada swasembada untuk komoditi ayam ras pedaging, ayam ras petelur dan itik.

Dimana untuk tahun 2007 saja pemotongan ternak unggas Kabupaten dan Kota Sumatera Barat ayam ras pedaging sebesar 12.644.349 ekor dengan populasi ternak ayam ras pedaging sebesar 12.648.143 ekor. Untuk komoditi pemotongan ayam ras petelur sebesar 3.808.402 ekor dengan populasi ternak ayam ras petelur 6.347.337 ekor. Dan pemotongan itik sebesar 602.067 ekor dengan populasi itik sebesar 1.003.445 ekor.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, Sumatera Barat telah swasembada untuk komoditi ayam ras pedaging, ayam ras petelur dan itik.

Sedangkan untuk ayam buras, terjadi penurunan populasi pada tahun 2007, tapi pemotongan ayam buras masih tinggi. Hal ini menunjukkan masih terbuka kesempatan besar dalam menjalankan bisnis ternak unggas terutama komoditi ayam buras.

Berikut tabel populasi ternak unggas dan pemotongan ternak unggas tahun 2003-2007 Kabupaten dan Kota Propinsi Sumatera Barat.

Populasi Ternak Unggas tahun 2003-2007 Kabupaten dan Kota Propinsi Sumatera Barat menurut jenis.
Tahun Ayam Buras
(ekor) Ayam ras pedaging (ekor) Ayam Ras Petelur (ekor) Itik (ekor)
2007
2006
2005
2004
2003 4.529.106
5.107.278
5.725.515
7.737.703
7.877.468 12.648.143
12.847.327
11.357.781
12.804.118
10.608.542 6.347.337
6.396.311
5.608.482
5.337.255
4.706.628 1.003.445
1.050.752
985.442
852.141
992.621
Sumber: Statistik Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2007

Pemotongan ternak unggas menurut jenis tahun 2003-2007 Kabupaten dan Kota Propinsi Sumatera Barat.
Tahun Ayam Buras
(ekor) Ayam ras pedaging (ekor) Ayam Ras Petelur (ekor) Itik (ekor)
2007
2006
2005
2004
2003 6.340.748
7.150.191
8.588.273
11.606.555
11.816.202 12.644.349
12.461.906
11.017.048
12.419.994
10.290.286 3.808.402
3.198.157
2.804.241
2.668.628
2.353.314 602.067
630.449
492.721
426.071
496.311
Sumber: Statistik Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2007

Tidak ada komentar:

Obrolan

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x